Beberapa hari ini aku tergelitik dengan Instagram story seorang penulis sekaligus fotografer, ko Alexander Thian alias Amrazing. Isinya sederhana saja, menanyakan kepada kita sebagai followersnya mengenai tiga hal yang membuatmu bersyukur hari ini. Terima kasih ya Allah, bersyukur kepada allah
Satu pertanyaan sederhana sebenarnya, namun membuat kita sedikir me-rewind hal-hal apa saja yang terjadi di hari itu. Tentang apa saja: hal baik dan buruk, kebahagiaan, hingga hal-hal kecil yang patut kita syukuri. Terutama hal-hal kecil yang sering kali terlewatkan tanpa kita sadari.
Dari IG story tersebut, ko Alex sebagai sang pemilik akun, mendapatkan beragam jawaban. Namanya juga orangnya berbeda-beda, ya kan, maka tak heran bahwa ada banyak versi jawaban yang diberikan. Namun yang membuatku miris adalah jawaban-jawaban yang sedikit tidak mengenakkan semacam ini:
Tidak ada yang bisa aku syukuri. Hidupku tidak berharga.
Semua tidak ada yang berjalan sebagai mana mestinya. Hidupku nggak berguna.
Dan masih banyak lagi jawaban semacam itu ditujukan kepada ko Alex.
Sekarang, renungkan dan tanyakan kepada dirimu sendiri. Apakah benar, tidak ada satu hal pun dalam hidupmu yang bisa kamu syukuri hari ini? Bahkan sekecil masih diberi udara untuk bernapas? Atau masih diberi kesempatan untuk beraktivitas dengan tubuh sehat dan bugar? Seperti bisa menyempatkan diri untuk menonton video di sela-sela waktu kerja? Ataupun masih bisa makan masakan rumahan buatan orang tua?
Mengapa kita hanya terpaku pada satu hal (yang terlihat besar) saja, dan lupa bahwa masih ada hal-hal kecil dalam kehidupan kita?
Mungkin ini saatnya kita untuk membuat satu jurnal setiap harinya. Gratitude journal, lebih tepatnya. Sesuai namanya, tentu saja isinya tentang beragam hal yang patut kita syukuri.
Ini dia gratitude journal-ku hari ini: Terima kasih ya Allah, bersyukur kepada Allah
- Terima kasih ya Allah, aku masih bisa berkumpul dengan keluargaku hari ini. Alhamdulillah kami masih diberikan atap untuk berteduh dari panas, malam, dan hujan.
- Hari ini aku bersyukur kepada Allah, internet di rumah sudah kembali lancar, tak seperti beberapa hari lalu. Kerjaan jadi bisa dikerjakan dengan lebih cepat.
- Aku berterima kasih karena masih diberikan kesempatan sejak hari kemarin untuk mengganti puasa Ramadan tahun lalu, dengan lancar tanpa halangan apapun.
- Aku bersyukur atas rezeki yang diberikan-Nya hari ini.
- Hari ini aku bisa memecahkan rekor, telah menulis total tiga postingan di dua blog. Sebelumnya hanya dua postingan saja, dikarenakan oleh sifat sok perfeksionis perempuan satu ini haha.
- Bisa merapikan postingan-postingan yang kurang rapi sebelumnya. Blogku jadi terlihat lebih 'hidup'.
- Fee dari salah satu project telah cair, aku bisa kembali menabung untuk trip selanjutnya.
- Bisa baca novel di saat istirahatku nanti malam.
- Bebas dari gengsi apalagi iri.
Kalau dipikir lebih lanjut, receh sekali kan isi gratitude jurnalku tersebut? Tapi memang begitulah adanya. Karena terkadang, kita harus lebih peka terhadap semua hal di sekitar kita. Dunia ini bukan hanya tentang melihat ke atas saja, namun juga melihat ke bawah, ke samping, bahkan ke belakang.
Terima kasih ya Allah. Semoga kita bisa menjadi golongan orang yang senantiasa bersyukur.
With love,
Anin
Komentar
Posting Komentar