"Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau. Sambung-menyambung menjadi satu, itulah Indonesia," begitulah penggalan lirik lagu kebangsaan Indonesia, Dari Sabang Sampai Merauke. kota merauke.
Penggalan lirik tersebut merepresentasikan keadaan Indonesia yang terdiri dari puluhan ribu pulau, baik yang berukuran kecil hingga lima pulau besar: Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Adalah Sabang, sebuah kota yang berada di ujung barat Sumatera, Provinsi Aceh, sekaligus pula ujung barat Indonesia; sedangkan Kota Merauke menjadi kota terujung timur Papua, Indonesia. Tak jauh dari Merauke, terdapat perbatasan darat antara Indonesia dengan Papua Nugini.
Kota Merauke, Destinasi Wisata Hijau Papua
Menurut cerita yang beredar, Merauke berasal dari kata Maro Ka Ehe, yang berarti sungai Maro dalam bahasa Marind, bahasa asli suku Marind Anim yang tinggal di sekitar Sungau Maro. Saat itu bangsa Belanda pertama kali masuk ke wilayah Merauke dan suku Marind-lah yang menjelaskan kepada bangsa Belanda tersebut. Dan kini Maro Ka Ehe dikenal sebagai Merauke.
Berbicara tentang kota Merauke, kita bukan hanya disuguhkan dengan destinasi wisata alam hijau yang luar biasa, juga wisata sejarah penuh dengan makna dan nilai-nilai histori dalam perjuangan Indonesia merdeka. Betapa tidak, kota Merauke adalah titik timur terakhir Indonesia yang berbatasan dengan Papua Nugini.
Pernah menginjakkan kaki di Provinsi Aceh membuat keinginanku untuk berkunjung ke ujung timur Indonesia itu. Meski sempat terpikir bahwa hal tersebut hampir tidak mungkin terjadi karena letaknya yang benar-benar terlalu jauh, tapi tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, begitu kan?
Sebab jika yang di atas menginginkan sesuatu untuk hamba-Nya, maka segala cara yang dilakukan manusia untuk menghentikannya akan gagal. Makanya aku yakin dan percaya, bahwa suatu hari nanti aku bisa mendatangi langsung kota Merauke ini. Karena sekali lagi, tidak ada yang tidak mungkin di dunia. Apalagi Papua adalah Indonesia, jelas-jelas menjadi bagian dari tanah air tercinta kita.
Dan bila nanti saatnya tiba, aku ingin mengunjungi beberapa tempat wisata di kota Merauke ini, tapi hanya dua yang benar-benar menjadi impianku.
Destinasi Wisata Hijau Kota Merauke
Tugu 0 km Kota Merauke
Wajib hukumnya untuk singgah di tugu 0 km Merauke. Tugu yang berfungsi sebagai penanda wilayah Indonesi paling timur ini terletak di Distrik Sota, yang menjadi batas antara Indonesia dan Papua Nugini. Apalagi nggak jauh dari tugu 0 km, kita bisa menemukan musamus atau rumah rayap. Rumah rayap ini tingginya mencapai 4 meter dan menyerupai menara loh.
Musamus di kota Merauke. Sumber gambar: nyero |
Taman Nasional Wasur
Taman Nasional Wasur merupakan daerah dataran rendah berupa hutan, rawa, savana, dan sungai bergerak lambat, di mana sebagian besar tanahnya tergenang air selama musim hujan berlangsung. Bagian dari bioma Trans-Fly ini sebagian besar ditumbuhi oleh terminalia, bakau, dan spesies Melaleuca.
Terdapat enam ekosistem di sini, yaitu ekosistem daratan pesisir berair payau, ekosistem daratan berair payau, ekosistem pesisir berair tawar, ekosistem daratan berair tawar, ekosistem rawa berair payau musiman, dan ekosistem berair tawar permanen.
Taman Nasional Wasur. Sumber gambar: superadventure |
Keanekaragaman Flora dan Fauna di Taman Nasional Wasur
Taman Nasional Wasur bahkan disebut sebagai The Serengeti Papua karena keanekaragaman hayatinya. Tak heran sih, karena terdapat 358 spesies burung di sini, termasuk di dalamnya 80 spesies endemik pulau. Ekowisata satu ini juga dipenuhi dengan 111 spesies ikan, serta berbagai jenis lobster dan kepiting.
Flora yang tumbuh di sini pun ikut beraneka ragam, sebut saja Baksia Dentata, Anggrek, Melaleuca sp, Asteromyrtus Sumphiocarpa, Acacia sp, Cycas sp, Eucalyptus sp, Amorphopalus sp, Dilenia Dentata, Alstonia Actinopilla, Graminae sp, Pandannus sp, dan masih banyak lagi lainnya.
Burung-burung yang bebas beterbangan di Taman Nasional Wasur. Sumber gambar: trubus |
Satu hal yang membuatku sangat ingin berkunjung ke Taman Nasional Wasur ini adalah berbagai jenis burung yang bebas berkeliaran di sini, termasuk di dalamnya spesial Trans-Fly dan burung-burung yang migran dari Australia. Benar sekali, selama Agustus-November, terdapat ribuan burung migran dari Australia dan New Zealand di taman nasional satu ini. Sebut saja butung Royal Spoonbills, ibis, bangau abu-abu, pelikan, dan lain-lain.
Bukan itu saja, karena masih banyak sekali jenis burung lain yang bisa kita amati langsung di sini, seperti New Guinea Harpy Eagle, Greater Bird of Paradise, King Bird of Paradise, Red Bird of Paradise, Fly River Grassbird, Southern Crowned Pigeon, Dusky Pademelon, namun masih banyak lagi yang bisa kita lihat.
Cenderawasih dapat ditemukan di Taman Nasional Wasur. Sumber gambar: zonadamai |
Oh iya temans, bila selama ini kita mengira kangguru hanya ada di Australia, ternyata hal itu salah besar. Di Taman Nasional Wasur ini kita bahkan bisa menemukan beberapa jenis kangguru, seperti kangguru hutan, kangguru tanah, kangguru lapang. Ada pula musang hutan, kuskus, cenderawasih, kakatua, garuda Papua, kasuari, mabruk, buaya air asin, buaya air tawar Papua, dll.
Masih ada beberapa destinasi wisata kota Merauke lain yang menggoda untuk dikunjungi, namun saat ini dua tempat wisata itulah yang membuatku sangat penasaran. Kira-kira nanti bila jalan-jalan seminggu di Merauke, cukup nggak ya menjelajah sepuasnya di sana?
Ada kangguru juga loh, di Taman Nasional Wasur. Sumber gambar: pedomanwisata |
Tentang EcoNusa Foundation
EcoNusa Foundation atau Ecosistim Nusantara Berkelanjutan adalah sebuah yayasan organisasi nirlaba. Organisasi ini memiliki tugas dan tujuan mulia untuk mendorong pengembangan kapasitas masyarakat sipil, serta mempromosikan sumber daya alam secara adil dan berkelanjutan. EcoNusa sudah melakukan banyak upaya dan kegiatan dalam tugasnya untuk membantu mengembangkan Indonesia, khususnya di Papua.
Nah, destinasi wisata Papua yang mana impianmu nih, gengs? Boleh loh, kalau mau meracuni aku dengan cerita-cerita kalian tentang Papua. ^^
Wah iya di Wasur ada rumah semut yang tinggi banget..penasaran..
BalasHapusmenarik ulasannya apalagi dengan gambar2nya. Aku juga tertarik mbak pengen berkunjung ke sana.
BalasHapus