Demam berdarah disebabkan oleh keluarga virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Aedes Aegypti ini terinfeksi dan menularkannya saat menghisap darah manusia. Penyakit ini tergolong akut yang biasanya ditandai dengan gejala demam berdarah ringan.
Menurut Centers for Disease Control (CDC), virus dengue lazim terjadi di seluruh daerah tropis dan subtropis. Wabah ini pun telah ditemukan di Karibia, termasuk Puerto Rico, Kuba, dan Amerika Tengah. WHO pun menyebutkan bahwa kasus demam berdarah telah diderita sebanyak 50-100 juta kasus per tahun. Sebuah jumlah yang sangat banyak, bukan?
Apa Saja Gejala Demam Berdarah?
Gejala demam berdarah ini bisa kita rasakan dan terkadang disepelekan, seperti sakit kepala, demam, kelelahan, nyeri otot dan persendian yang parah, pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati), dan ruam. Selain itu, penderita juga bisa mengalami petechiae (bintik-bintik merah kecil atau bercak ungu atau lecet di bawah kulit), pendarahan di hidung atau gusi, tinja hitam, dan kulit yang mudah memar.
Gejala demam berdarah lain, termasuk gusi berdarah, sakit parah di belakang mata (retro-orbital), dan telapak tangan merah. Penderita demam berdarah pun sering mengalami nyeri hebat pada persendian, otot, dan tulang, menyebabkan demam berdarah juga dinamakan dengan demam patah tulang.
Demam tinggi adalah salah satu gejala demam berdarah. |
Kehadiran demam, ruam gatal, dan sakit kepala atau disebut juga sebagai triad demam berdarah menjadi karakteristik dari gejala demam berdarah. Demam berdarah bisa berkembang menjadi bentuk penyakit yang paling parah bila tidak ditangani dengan tepat, yaitu sindrom syok dengue, dan dapat berujung pada kematian.
Siapa Saja yang Bisa Terkena Demam Berdarah?
Demam berdarah bisa dialami siapa saja, tapi cenderung lebih parah dialami oleh orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Mengapa?
Karena satu dari empat serotipe virus dengue menyebabkan penderita sangat mungkin untuk mengalami demam berdarah beberapa kali. Namun penyakit demam berdarah bisa menghasilkan kekebalan seumur hidup terhadap serotipe virus dengue tertentu yang diderita pasien.
Bagaimana Cara Penularan Demam Berdarah? Apakah Demam Berdarah Ini Menular?
Untungnya tidak, temans. Tidak seperti pandemi global yang sedang kita alami saat ini, demam berdarah tidak menular dan tidak dapat menyebar langsung dari orang ke orang lain, sehingga harus ada perantara penyebarannya. Adapun perantara yang menyebarkan virus dengue adalah nyamuk Aedes Aegypti.
Nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi perantara penularan demam berdarah. |
Siklus hidup ini melibatkan nyamuk Aedes Aegypti sebagai vektor (pemancar) dan manusia sebagai sumber infeksi. Seekor nyamuk Aedes Aegypti yang menggigit orang terinfeksi dengue bisa menyebarkan virus ini dengan cara menggigit, menghisap darahnya, dan menularkan infeksi virus dengue kepada orang tersebut.
Nyamuk ini akan terus berkembang biak selama musim hujan, juga bisa berkembang biak di pot bunga berisi air, kantong plastik, ataupun kaleng bekas yang dibiarkan menumpuk. Ingatlah, cukup satu gigitan nyamuk bisa menyebabkan penyakit demam berdarah.
Bagaimana Caranya untuk Mencegah Penularannya?
Tentunya kita tidak bisa abai begitu saja terhadap demam berdarah ini. Salah satu hal sederhana yang dapat kita lakukan adalah menghindari gigitan nyamuk untuk mencegah penularannya. Bila kita tinggal di daerah tropis dan sub tropis, di mana Indonesia termasuk di dalamnya, sebisa mungkin kenakan atasan lengan panjang dan celana panjang.
Atasan dan bawahan panjang ini dapat menghindari gigitan nyamuk dan menghindarikan serangga. Lalu kita juga dapat menggunakan AC bila memungkinkan, dan menggunakan kelambu sebagai pencegahan. Ohiya, sebaiknya jangan terlalu sering menggantung pakaian ya, segera dicuci saja bila telah selesai digunakan.
Yuk, sebisa mungkin kita lakukan pencegahan agar terhindar dari penyakit demam berdarah ini, dan tak perlu mengalami gejala demam berdarah. Jangan lupa sering cuci tangan dengan sabun antiseptik ya. Stay safe teman-teman!
Komentar
Posting Komentar