Sebagaimana yang kita ketahui, salah satu langkah pencegahan diri dari terkena corona virus adalah dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan masker saat bepergian. Bila kita tidak bisa menemukan air mengalir untuk cuci tangan terutama saat berada di luar rumah, maka hand sanitizer menjadi pilihan pengganti sabun. Namun, terlalu sering cuci tangan ternyata dapat menyebabkan kulit kering.
Adapun kulit tangan yang terasa kering adalah di bagian punggung tangan dan di sela-sela jari, karena kulit di punggung tangan dan di sela jari lebih tipis daripada telapak tangan kita. Bukan itu saja, kulit pun bisa pecah-pecah, timbulnya ruam, bahkan luka.
Dalam kasus ini, kulit kering disebabkan oleh penggunaan sabun untuk cuci tangan dalam intensitas yang lebih tinggi dari biasanya. Bukan sekadar terasa kering, justru bisa membuat kulit kehilangan mekanisme perlindungan dan minyak alaminya, membuatnya lebih mudah terekspos dan terpapar bakteri serta virus. Suatu hal yang justru tidak kita inginkan, apalagi di saat pandemi seperti sekarang ini, bukan?
Jadi, bagaimana mengatasi kulit kering akibat terlalu sering cuci tangan dengan sabun?
Kulit Kering Akibat Terlalu Sering Cuci Tangan, Bisa Diatasi dengan 4 Tips Ini
Mengatasi Kulit Kering: Cermat Memilih Sabun Cuci Tangan
Biasanya kita hanya memilih sabun berdasarkan kemampuannya dalam membasmi kotoran ataupun virus dan bakteri. Sure, sabun antiseptik memang sangat diperlukan saat ini, tapi bukan berarti kita bisa asal memilih sabun karena embel-embel antiseptik-nya itu.
Kulit kering akibat terlalu sering cuci tangan. |
Kandungan antiseptik yang cukup keras pada sabun justru menjadi pemicu kekeringan pada kulit. Oleh sebab itulah, kita harus cermat dalam memilih sabun cuci tangan. Pilihlah sabun dengan kandungan yang dapat membantu melembabkan kulit, misalnya gliserin, pH seimbang, minyak zaitun, susu, dan lain sebagainya.
Cuci Tangan di Air Mengalir
Cuci tanganmu di air mengalir. Yup, cukup gunakan air biasa, bukannya air hangat atau panas. Sebab air yang terlalu hangat, apalagi air panas dapat menghilangkan minyak alami pada kulit. Hilangnya minyak alami pada kulit tanganmu, menyebabkan hilangnya lapisan penjaga terjadi penguapan pada kulit, membuatnya kering, bahkan iritasi.
Untuk mencuci tangan, cukup gunakan air biasa, karena air yang hangat atau panas lebih mudah menghilangkan minyak alami di kulit tanganmu. Padahal, minyak tersebut berfungsi untuk menjaga air di lapisan kulit, agar kulit tetap lembap. Bila memang cuaca sedang dingin, cukup gunakan air bersuhu suam-suam kuku, dan pastikan tidak terlalu hangat.
Cuci tangan di air mengalir. |
Keringkan Tangan dengan Baik
Step yang harus kita lakukan setelah mencuci tangan adalah mengeringkan tangan dengan baik. Caranya, tepuk-tepukkan tangan menggunakan handuk, kain, ataupun tisu dengan lembut. Yup, tepuk-tepukkan, bukannya menggosok tangan dengan handuk, kain, atau tisu ya, gaes. Kita juga nggak perlu menggunakan alat pengering tangan, karena embusan udara panas dari alat pengering tangan tersebut dapat membuat kulit tangan kita menjadi kering.
Gunakan Pelembab
Step terakhir untuk mencegah kulit kering adalah dengan menggunakan pelembab. Pelembab ini bisa dalam bentuk krim, losion, atau bahkan salep pelembab kulit yang dapat membantu menghalangi terjadinya penguapan pada kulit. Nggak harus mencari pelembab yang wangi, lebih baik memilih pelembab dengan kandungan melembabkan yang baik. Ingatlah untuk selalu membawa pelembab berukuran kecil di dalam tas agar selalu ingat untuk menggunakannya di manapun kita berada, temans.
Itulah 4 tips untuk mengatasi kekeringan pada kulit akibat terlalu sering cuci tangan. Bila kulit tangan masih terasa kering, bahkan membuatmu tak nyaman dalam jangka waktu berkelanjutan, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter ya. Stay safe, everyone!
Keren mbak tips lengkapnya. Memang kulit kering ni hampir jadi masalah tiap orang. Apalagi kita yang tidak bisa lepas dari sabun ini.
BalasHapus